JudulRenungan Katolik hari ini yaitu Doa dapat Mengubah Segala Sesuatu SEMANGAT PAGI, pada hari ini gereja katolik sejagat merayakan Yesus Menampakkan Kemuliaan Nya. Dan bacaan Injil hari ini
DoaHarapan Allah, Bapa di surga, kasih setia-Mu kekal abadi. Engkaulah tumpuan hidup dan harapanku. Tanamkanlah dalam hatiku pengharapan yang teguh akan kasih dan kebaikan-Mu; pengharapan yang menjiwai seluruh hidup Putra-Mu Yesus Kristus. Berilah aku pengharapan yang kuat karena yakin bahwa Engkau selalu besertaku.
Berikutkata-kata doa dan harapan yang mengandung pesan bijaksana. 1. "Sebuah usaha maupun harapan akan selalu ada pada seseorang yang senantiasa berdoa dan berjuang tanpa menyerah." 2. "Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa." - Ridwan Kamil 3.
RenunganTentang Doa Dan Harapan July 8, 2022 3 menit waktu baca Ia mampu menghadapi apapun secara percaya diri, bahwa doa memberikan kekuatan untuknya karena merasa Tuhan Yesus selalu berada disisinya. Maka janganlah galau dan berputus asa jika merasa doamu tidak terkabul, Tuhan tahu apa yang terbaik.
Bagisetiap orang beriman, perihal doa sudah seperti makanan sehari-hari. Mulai dari bangun pagi, hendak beraktivitas, sebelum makan dan sebelum segudang aktivitas lainnya, kita memang disarankan untuk berdoa. Dengan demikian, kita menyerahkan segala yang akan terjadi di masa depan kepada Sang Pencipta.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Artikel ini akan membahas tentang 10 khotbah terbaik tentang doa. Kita tahu bahwa doa begitu penting dalam hidup orang percaya, karena itu kita perlu banyak belajar tentang doa. Salah satunya adalah lewat renungan-renungan atau khotbah-khotbah tentang doa. Karena itu artikel di bawah ini akan menyajikan 10 khotbah terbaik tentang doa. Baca juga 10 Khotbah Terbaik Tentang Natal Kesepuluh renungan/khotbah terbaik tentang doa ini diambil dari berbagai ayat Alkitab, baik ayat-ayat Perjanjian Lama, maupun ayat-ayat Perjanjian Baru. Khotbah-khotbah terbaik tentang doa ini bertujuan untuk memberi renungan-renungan seputar firman Tuhan dalam berbagai topik/tema doa Kristen. Baca juga 10 Khotbah Terbaik Untuk Tutup Tahun Dan Tahun Baru Dengan membaca khotbah-khotbah tentang doa dalam artikel ini maka pembaca seperti mendengar suatu khotbah tentang doa. Selain itu, artikel berisi khotbah-khotbah terbaik tentang doa ini juga dapat dijadikan sebagai bahan khotbah/renungan dalam berbagai gereja atau di berbagai komunitas Kristen. Baca juga 20 Pengkhotbah Terbaik Di Indonesia Para pengkhotbah/pembawa renungan tinggal menambahkan ilustrasi-ilustrasi atau bagian-bagian khotbah lainnya yang dianggap perlu pada kerangka khotbah poin-poin khotbah yang telah disediakan dalam artikel ini. Sebab khotbah-khotbah tentang doa ini hanya dibuat secara singkat saja, hanya garis besarnya. Karena itu perlu ditambahkan lagi sehingga dapat memenuhi durasi khotbah yang ideal sekitar 20-40 menit. Berikut 10 khotbah terbaik tentang doa yang perlu kita pelajari. 1. Meneladani Ketekunan Doa Daniel Daniel adalah seorang pemuda Yahudi ketika ia, bersama orang-orang Yahudi lainnya, dibuang ke Babel akibat pemberontakan mereka kepada Tuhan. Namun atas anugerah Tuhan, Daniel, di usianya yang sudah tua 80 tahun!, bisa menjadi satu dari tiga orang yang menjadi pejabat tertinggi di bawah Raja Darius. Tetapi Daniel melebihi dua pejabat tertinggi raja tersebut dan para pejabat yang lainnya. Di pembuangan Daniel mempraktekkan ibadah agama Yahudi yang menyembah Tuhan Israel, dan hidupnya tidak tercela dalam hal apa pun. Para pejabat lain menjadi iri kepada Daniel. Mereka mencari-cari kesalahannya, namun mereka tidak mendapati satu pun perbuatan tercela dalam diri Daniel. Karena itu mereka menghasut raja agar dikeluarkan undang-undang yang melarang siapa pun menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa/allah atau manusia lain selain kepada Raja Darius. Tujuannya adalah agar mereka dapat menjerat Daniel. Ketika Daniel mendengar hal tersebut, ia berdoa kepada Allahnya. Ketika itu tiga kali sehari ia berlutut dan berdoa kepada Tuhan seperti yang biasa ia lakukan. “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” Daniel 611. Daniel jelas adalah seorang pendoa. Baca 7 Tokoh Pendoa Di Alkitab Ia berdoa tiga kali sehari ketika mendengar undang-undang yang dibuat untuk melarangnya beribadah kepada Allahnya. Tetapi bukan hanya ketika itu saja ia berdoa dengan tekun tiga kali sehari, tetapi juga pada kesempatan lain ia sudah biasa berdoa tiga kali sehari “seperti yang biasa dilakukannya”, sebagaimana orang-orang Yahudi yang saleh. 2. Doa Sebagai Gaya Hidup Ketika datang ke dunia sebagai manusia, Tuhan Yesus juga adalah seorang pendoa. Doa adalah gaya hidup Yesus. “Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” Lukas 516. Tuhan Yesus biasanya pergi ke tempat-tempat yang sunyi untuk berdoa dengan maksud agar Ia tetap mempunyai waktu yang khusus dengan BapaNya. Di tengah-tengah kesibukanNya untuk melayani orang banyak setiap hari, tentulah Ia butuh waktu yang khusus dan tempat yang tenang untuk beristirahat. Tempat yang tenang itu biasanya adalah di tempat yang sunyi. Dari konteks kalimat kutipan ayat firman di atas, kita bisa melihat bahwa Tuhan Yesus tidak hanya satu kali saja pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa, Ia melakukannya berulang-ulang, yang kemudian menjadi kebiasaanNya. Jadi adalah biasa bahwa Tuhan Yesus pergi mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi untuk berdoa. Baca 7 Ciri Doa Tuhan Yesus Yang Patut Diteladani Hal ini juga dikuatkan oleh ayat-ayat lainnya di Alkitab. Ia pernah berdoa pada pagi-pagi sekali, sebelum melakukan aktivitasNya Markus 135; dan pada malam hari, setelah melakukan aktivitasNya Matius 1423. Ia juga beberapa kali didapati murid-muridNya sedang berdoa Lukas 918; 111. Ini patut kita teladani. 3. Pentingnya Iman Dalam Doa Salah satu syarat agar doa dikabulkan adalah doa kita harus disertai dengan iman. Artinya, kita harus percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan doa kita. Tidaklah ada artinya berdoa kepada Tuhan jika kita sendiri tidak yakin bahwa Ia akan mengabulkan doa kita. Doa yang dipanjatkan dengan ragu-ragu tidak akan Tuhan kabulkan Baca 7 Penghalang Sehingga Doa Tidak Dikabulkan Kepada murid-muridNya, Tuhan Yesus mengajarkan, “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” Matius 2122. Kepercayaan atau iman adalah dasar utama kita berdoa kepada Tuhan. Kita berdoa kepada Tuhan karena kita percaya bahwa Ia “mampu dan bersedia” menolong kita. Tuhan tidak mungkin mengabulkan doa kita jika kita tidak percaya bahwa Ia mampu dan bersedia menolong kita. Ketika berdoa, kita harus yakin terlebih dahulu bahwa doa kita akan dikabulkanNya. Memang, tidak setiap doa kita pasti dikabulkan oleh Tuhan ketika kita berdoa dengan penuh kepercayaan/iman. Namun Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk percaya kepadaNya ketika kita mendatangiNya dalam doa. Doa orang percaya berkuasa hanya jika didoakan dengan penuh keyakinan/kepercayaan Yakobus 516b. 4. Merendahkan Diri Di Hadapan Tuhan Dalam doa sangat penting kerendahan hati. Berdoa dengan kerendahan hati adalah salah satu cara berdoa yang benar. Kita harus senantiasa menyadari bahwa kita adalah manusia yang penuh dosa, yang diselamatkan hanya oleh anugerahNya semata. Oleh karena itu tidaklah pantas bagi kita meninggikan diri di hadapanNya. Apa pun yang telah kita lakukan, yang telah kita capai dan telah kita miliki dalam hidup ini, kita harus sadar bahwa semuanya itu dari Tuhan asalnya. Inti doa adalah bahwa kita membutuhkan Tuhan, kita menggantungkan harapan dan keinginan kita kepadaNya. Dengan kata lain, kita mengakui keberadaan kita yang penuh kelemahan dan kekurangan. Allah senang jika kita menghadapNya dengan mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita serta memohon anugerahNya untuk melayakkan kita menghadapNya di dalam doa kita. Dalam perumpamaanNya tentang seorang farisi dan seorang pemungut cukai yang sama-sama berdoa di Bait Allah, pemungut cukai itu mengakui ketidak-layakannya di hadapan Tuhan. Ia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dengan memohon belas kasihanNya. “Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Lukas 1813. Karena itu, pemungut cukai itu dibenarkan oleh Allah, doanya dikabulkan. Sedangkan doa orang farisi yang menyombongkan diri tidak dikabulkan. 5. Dibutuhkan Ketekunan Doa membutuhkan ketekunan. Artinya, kita harus berdoa secara tekun agar Tuhan menhawabnya. “Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu…. Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” Lukas 181,7 Tuhan Yesus suatu kali memberikan suatu perumpamaan kepada murid-muridNya tentang pentingnya ketekunan dalam berdoa. DiceritakanNya bahwa dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim tersebut untuk memintanya membela haknya. Beberapa waktu lamanya hakim tersebut tidak mau mengabulkan permintaan si janda. Tetapi karena janda itu terus-menerus mengganggunya, walaupun hakim tersebut tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, maka akhirnya ia mengabulkan permintaannya juga. Tuhan Yesus berkata bahwa jika hakim yang tidak benar saja mau mendengar seorang janda karena ketekunannya, bukankah Allah, sebagai Bapa yang baik, akan mendengar anak-anakNya yang berseru kepadaNya siang-malam dengan tekun? Inti perumpamaan ini adalah bahwa kita harus tekun, tidak jemu-jemu, atau tidak bosan dalam berdoa, seperti seorang janda yang tekun/tidak jemu-jemu meminta si hakim untuk membela haknya. Sebab, akan tiba waktunya Tuhan mendengar doa kita. Jika doa kita belum dikabulkan sekarang, kita berdoa lagi besok; jika besok belum dikabulkan juga, kita berdoa lagi besoknya; demikian seterusnya hingga tiba waktunya Tuhan mengabulkan doa kita. Memang hal seperti ini tidaklah mudah untuk dijalani, namun kita harus tetap bertekun di dalam doa kita. Tuhan Yesus berkata bahwa Allah tidak pernah mengulur-ulur waktu dalam menjawab doa kita anak-anakNya, yang berseru siang-malam kepadaNya. Jika kita bertekun dalam doa kita, maka Ia akan mengabulkan doa kita. Baca 7 Syarat Agar Doa Dikabulkan Pages 1 2
Dalam setiap untaian doa yang kamu naikkan kepada Tuhan, selalu ada harapan-harapan yang ingin dikabulkan. Tidak ada sebuah doa yang mengharapkan keburukan bagi diri sendiri, pasti semua ingin mendapatkan yang terbaik dari Tuhan. Meskipun doamu hingga saat ini belum mendapatkan jawaban dari Tuhan, jangan kecewa, jangan pula berhenti berdoa. Tetaplah berdoa hingga Tuhan memberikan pertolongan. Mungkin yang Tuhan beri memang tidak sesuai dengan apa yang kamu minta, namun apa yang Tuhan beri adalah yang terbaik untuk kehidupanmu. Dan hari ini aku berdoa untuk kamu, agar pergumulanmu Tuhan beri jawaban, agar sakitmu Tuhan sembuhkan, agar kehidupanmu dipulihkan, agar pintu yang tertutup Tuhan bukakan, agar usahamu Tuhan buat berhasil dan agar hidupmu diberkati. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 46 Artikel Lainnya Post navigation
Renungan Minggu, 21 Mei 2023 – Paskah VII Sejak tahun 2020 yang lalu, kata “karantina” sudah menjadi akrab dengan keseharian kita. Saat ini mungkin karantina tidak sepopuler beberapa tahun lalu, namun ada hal menarik yang dapat kita pelajari bersama soal karantina. Kata “karantina” berasal dari Bahasa Venesia abad ke-14 sampai ke-15, quarantena yang artinya empat puluh hari. Kata ini terbentuk pada masa pandemi wabah hitam atau black death di Eropa. Saat itu ada kewajiban bagi para pelaut untuk mengisolasi diri selama empat puluh hari untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa wabah. Setelah itu barulah mereka dapat kembali ke masyarakat. Dari situlah kata karantina berasal. Mengisolasi atau menarik diri adalah gagasan yang penting dari karantina. Gagasan soal kerantina itu juga dapat kita lihat dalam bacaan pertama teks leksionari Minggu ini, Kisah Para Rasul 16-14. Murid-murid berkumpul, menarik diri, serta bertekun dalam doa menantikan pencurahan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus menjelang kenaikan-Nya ke surga. Teladan doa para murid inilah yang kemudian menjadi dasar bagi tradisi doa menjelang Pentakosta. Di GKI, tradisi ini biasanya disebut Pekan Doa Pentakosta atau Pekan Doa Pra-Pentakosta, yakni masa doa setelah Kenaikan Yesus Kristus dan sebelum Pentakosta. Ada jemaat GKI yang melaksanakannya selama delapan hari tanpa hari Minggu, ada juga yang melakukannya selama Sembilan hari, bahkan ada juga yang mengadakannya selama sepuluh hari, Tradisi ini juga dikenal dengan nama Doa Novena Pentakosta Lat., novena kesembilan Karantina dan doa adalah dua hal yang akan menjadi fokus kita dalam rancangan khotbah Minggu Paskah VII ini. Minggu ini berada dalam masa Pekan Doa Pentakosta atau Doa Novena. Karena itu, sangat baik jika khotbah Minggu ini membicarakan tentang doa untuk mengajak umat juga menghidupi tradisi Doa Novena bahkan hidup dalam doa setiap hari sekaligus menjadikan doa sebagai kesempatan menyatu dalam rangkulan Allah untuk mensyukuri setiap kebaikan-Nya dan memulihkan jiwa yang lelah. Abraham Heschel seorang ahli Kitab Suci Yahudi, mengatakan, “Doa memperjelas harapan dan niat kita. Ia membantu kita menemukan harapan sejati kita, kepedihan yang kita abaikan, kerinduan yang kita lupakan, Doa adalah tindakan pemurnian diri, karantina bagi jiwa.”. Dian Penuntun Edisi 35. Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 16-14 Mazmur 682-11, 33-36 1 Petrus 412-14, 56-11 Yohanes 171-11 Nyanyian Jemaat KJ 41,2,6 KJ 4531-3 NKB 1891-2 Mazmur 682-11; 33-36 NKB 1321-3 PKJ 212 2x
renungan tentang doa dan harapan